ANAXIMANDER
Haii semuanya
Aku mau kasih tau nih informasi mengenai salah satu tokoh filsuf Yunani yaitu.....
Aku mau kasih tau nih informasi mengenai salah satu tokoh filsuf Yunani yaitu.....
ANAXIMANDER
(611-545
SM)
https://www.kaskus.co.id/show_post/51bd91d3be29a08f63000009/3/anaximander
1.
Riwayat Hidup Singkat
Anaximander lahir
di kota Miletos. Anaximander disebut murid Thales. Ia hidup antara tahun 611
dan tahun 545 SM. Ia lima belas tahun lebih muda dari Thales, tetapi ia
meninggal dua tahun lebih dulu dari Thales. Sebagai filsuf ia lebih besar dari
gurunya. Ia juga ahli astronomi dan ilmu bumi.
Seperti juga
dengan gurunya, Anaximander mencari akan asal dari segalanya. Ia tidak menerima
saja apa yang diajarkan oleh gurunya. Yang dapat diterima akalnya ialah bahwa
yang asal itu satu, tidak banyak. Tetapi yang satu itu bukan air.
Anaximander mengarang suatu traktat dalam
prosa (yang pertama dalam kesusteraan Yunani), tetapi sekarang hanya ada satu
fragmen saja yang disimpan dari padanya. Anaximander menuliskan pikirannya
dengan keterangan yang jelas. Sebab itu karangan-karangannya dipandang orang
sebagai buku filosofi yang paling tua.
Menurut tradisi,
ia mempunyai jasa-jasa dalam bidang astronomi dan juga dalam bidang geografi,
sebab dia adalah orang pertama yang membuat suatu peta bumi.
Ia berhasil memimpin sekelompok orang yang
membuat kota baru di Apollonia, Yunani. Ia memimpin ekspedisi dari miletos yang
didirikan kota perantauan baru di Apollonia di Pantai Laut Hitam. Konon kota
Miletos menghormatinya dengan suatu patung. Usahanya dalam geografi dilanjutkan
oleh Hekataios, sewarga polis dengan dia.
2. Buku
Anaximander disebut murid Thales. Anaximander
mengarang suatu traktat dalam prosa (yang pertama dalam kesusasteraan Yunani),
tetapi sekarang hanya ada satu fragmen saja yang disimpan daripadanya.
3. Ajaran
A. Apeiron
Anaximander tidak sependapat dengan Thales mengenai bahan
dasar kosmos. Menurutnya, kosmos harus berasal dari sesuatu yang lebih besar
dari air yang dinamakan apeiron, yakni substansi yang tak terbatas. Apeiron
itu bersifat ilahi, abadi, tak terubahkan, dan meliputi segala-galanya.
Bagaimana dunia timbul dari prinsip “yang tak
terbatas” itu? Karena suatu penceraian (ekkrisis), maka dilepaskan dari apeiron
itu unsur-unsur yang berlawan-lawanan (ta enantia): yang panas dan yang
dingin, yang kering dan yang basah. Unsur-unsur itu selalu berperang yang satu
dengan yang lain. Musim panas misalnya selalu mengalahkan musim dingin dan
sebaliknya. Tetapi bilamana satu unsur menjadi dominan, maka karena keadaan ini
dirasakan tidak adil (adikia), keseimbangan neraca harus dipulihkan
kembali. Jadi, ada satu hukum yang menguasai unsur-unsur dunia, dan hukum itu
dengan suatu nama etis disebut keadilan (dike).
Sesudah penceraian, suatu puting beliung memisahkan
yang dingin dari yang panas. Yang panas memalut yang dingin, sehingga
bersama-sama merupakan suatu bola raksasa. Karena kepanasan, maka dalam yang
dingin itu air mulai melepaskan diri dari tanah dan mulai berkembang jadi
udara. Karena tekanan yang disebabkan oleh udara itu, bola meletus menjadi
sejumlah lingkaran. Tiap-tiap lingkaran terdiri dari api yang dilingkupi dengan
udara. Karena setiap lingkaran mempunyai lobang, api yang terkandung didalamnya
dapat dilihat. Itulah matahari, bulan dan bintang-bintang. Apabila lobang
ditutupi dengan udara, terjadilah gerhana matahari dan bulan.
Argumentasi Anaximander : seandainya segalanya adalah
air, maka segalanya harus punya sifat-sifat air. Tapi dalam kenyataannya ada
benda yang sifatnya bertentangan dengan air. Bumi tidak hanya basah, tapi juga
kering. Karena tidak ada benda yang basah sekaligus kering. Bagaimana mungkin
bumi yang kering dapat jadi air yang basah? Bagaimana mungkin air basah jadi
kering? Air ya air, basah. Tidak ada air yang kering. Argumentasi Anaximander
sangat kuat, yakni bahwa seandainya hanya ada satu bahan dasar untuk kosmos (dan
segala-galanya), maka bahan dasar itu tak mungkin memiliki sifat yang terbatas.
B. Bumi
Berbentuk Silinder
Bumi berbentuk silinder, yang lebarnya tiga kali lebih
besar dari tingginya. Tentang bumi Anaximander menjawab juga pertanyaan yang
sering diajukan dalam kalangan orang Yunani : apa sebab bumi tidak jatuh?
Thales sudah menjawab bahwa bumi terletak di atas air.
Tetapi kalau begitu, harus diterangkan lagi letaknya air sendiri. Anaximander
mengatakan bahwa bumi tidak bersandar atas sesuatu pun juga. Bumi tidak jatuh
karena kedudukannya persis dalam pusat jagad raya, dengan jarak yang sama
terhadap semua badan lain. Akibatnya tidak ada alasan yang menyebabkan dia
jatuh.
C. Makhluk
Yang Hidup Berasal Dari Air
Menurut Anaximander semua makhluk yang hidup (termasuk
juga manusia) berasal dari air : bentuk hidup yang pertama adalah ikan. Ketika
tanah semakin kering, akibat air disinari panas terik api maka makhluk hidup
juga mulai berkembang di atas bumi.
Mengenai manusia Anaximander mengatakan bahwa tidak mungkin
manusia pertama timbul dari air dalam rupa anak bayi. Sebagai alasan
dikemukakan bahwa binatang lain cepat sekali sanggup mencari makanan sendiri,
sedangkan manusia memerlukan rasa cukup lama dimana dia menyusu. Seandainya
manusia pertama hidup di bumi sebagai anak bayi ia tentu tidak bisa hidup lama.
Dari sebab itu Anaximander beranggapan bahwa manusia-manusia yang pertama
tumbuh dalam badan seekor ikan.
SUMBER
Blikololong, J.B.,
(2011), Filsafat Umum Untuk Mahasiswa Psikologi, Depok: Universitas
Gunadarma.
Bertens, K., (1975), Sejarah
Filsafat Yunani, Yogyakarta: Kanisius.
Achmadi, Asmoro., (2005),
Filsafat Umum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hatta, Mohammad.,(1959), Alam
Pikiran Junani, Jakarta: Tintamas
Comments
Post a Comment